Band indie yg terdiri dari 5 anak cowok yg masih pelajar di SMP Hj. Isriati Semarang ..
Cari Blog Ini
Sabtu, 13 November 2010
10 band ternama yang retak dan bubar
sepuluh band yang retak dan pecah dan fenomenal .
# 10. Seurieus
Seurieus dikenal sebagai band rock kocak (tapi punya musikalitas serius) yang mengandalkan vokal Candil yang melengking tinggi. Hit “Rocker juga Manusia”, “Izinkan”, dan “Musik Jazz” pasti akan terasa lain bila bukan Candil yang menyanyikannya. Namun, apa mau dikata, di penghujung 2008 Candil yang bernama asli Dian Dipa Chandra memilih hengkang dari band yang sudah membesarkan namanya itu. Alasannya? Candil sudah merasa jenuh dan visinya tak lagi sejalan dengan band-nya. Kita tahu, selepas dari Seurieus Candil sibuk berakting di film dan tengah menggarap album solonya.
# 9.Kerispatih
Andai Sammy, sang vokalis, tidak tertangkap polisi Februari lalu saat sedang mengkonsumsi sabu, mungkin saat ini ia sedang keliling kota mempromosikan album baru bersama bandnya, Kerispatih. Namun takdir bicara lain, alih-aluih makin sering tampil di acara Dahsyat atau Inbox, Sammy malah mesti menginap di jeruji tahanan polisi. Sudah begitu, kawan-kawannya di Kerispatih sepakat memecatnya pula. Apa ini yang namanya sudah jatuh tertimpa tangga?
# 8. Jamrud
Jamrud jadi grup band cadas fenomenal negeri ini berkat hit semisal "Putri", "Nekad", "Kabari Aku", "Berakit-rakit", "Pelangi di Matamu", dan "Terima Kasih". Band yang dibentuk 1995 ini meroket setelah album Terima Kasih (1999) sukses besar dengan penjualan sekitar 900 ribu keping. Setelah menelurkan 6 album, pada 2007, mendadak vokalisnya, Krisyanto memilih cabut. Alasan resminya sama dengan Candil, Kris merasa jenuh dengan hidupnya sebagai anak band. Kris ikut membesarkan Jamrud dengan vokal “rusak”-nya yang serak. Setelah ditinggal Kris, baru awal tahun ini Jamrud memperkenalkan vokalis barunya, Donal.
# 7. Jikustik
Oke, grup band Jikustik belum sepenuhnya retak apalagi resmi pecah. Band ini hanya sedang vakum, dan personelnya sibuk sendiri-sendiri. Atau lebih tepatnya, vokalisnya, Pongky Barata yang terlihat lebih sibuk dengan band barunya The Dance Company. Pongky dianggap melupakan band asal Yogyakarta yang dibesarkannya lebih dari 13 tahun lalu itu. Personel Jikustik lain sampai mengiba-iba agar Pongky kembali konsentrasi pada Jikustik. Namun, kesibukannya di The Dance Company dan proyek-proyek turunannya (merilis album istrinya, istri-istri personel lain, dan bahkan anak-anak mereka). Jika sudah begini, apa Jikustik akan betulan pecah? Semoga sih tidak.
# 6. ADA Band
ADA Band terhitung band yang sering gonta-ganti personel. Band yang awalnya bernama B to 90’s itu awalnya tediri dari Dika (bas), Baim (vokal dan gitar), Herry (kibor), Iso Eddy (kibor), dan Eel (drum). Waktu masih bernama B to 90’s Herry hengkang dan membentuk Kin Band. Posisinya digantikan Krishna. Album pertama dan kedua band itu mengusung nama baru, ADA Band. Menjelang album ke-3, ADA Band pecah. Iso dan Eel cabut. Iso pergi karena tak bisa mermbagi waktu dengan kesibukannya yang lain. Sedang Eel karena tak sevisi lagi. Eel digantikan Rama. Kemudian yang paling bikin heboh, saat ADA Band ditinggal vokalisnya, Baim yang memilih bersolo karier. ADA Band kemudian merekrut vokalis baru, Donnie Sibarani. Vokalis baru ini terbukti tak membuat band ini tenggelam—justru makin bersinar karena Donnie ternyata lebih digilai cewek-cewek. Di album ke-8, Harmonius (2008) ADA Band ditinggal Krishna. Praktis, hanya Dika yang terus bertahan dari awal bersama ADA Band.
# 5. Sheila on 7
Sheila on 7 (So7) jadi band fenomenal di penghujung 1990-an dan awal 2000-an setelah albumnya terjual lebih dari 1 juta keping. Pada 2004, empat anggota So7 dan managernya (Duta, Adam, Eros, Sakti, dan Anton Kurniawan) malah sepakat memecat seorang anggotanya (Anton Widiastanto). Alasan didepaknya Anton karena ia dianggap tidak disiplin pada band. Lainnya, kemampuan bermusik Anto dipertanyakan. “Skill Anton tertinggal dari anak-anak lain,” kata manager So7 kala itu. Sepeninggal Anton, So7 tak pernah meraih lagi puncak popularitasnya seperti dulu. Belakangan, Sakti juga memilih mundur.
# 4. Peterpan
Peterpan salah satu grup band yang merasakan manisnya booming industri musik hingga awal 2000-an. Seperti Sheila on 7 dan Padi, Peterpan juga ikut menikmati albumnya laku lebih dari sejuta keping. Namun, bukan berarti juga band ini tak punya masalah. Pada 2006, dua personel Peterpan, Andika dan Indra dikeluarkan dengan dasar perbedaan kreativitas. Masalahnya, Andika-lah pemilik nama Peterpan. Maka, ia pun berhak tak membolehkan yang lain menggunakan nama Peterpan. Setelah dipecat, Andika dan Indra membuat band baru, The Titans. Sementara, Peterpan, hingga kini masih menyimpan nama barunya rapat-rapat.
# 3. Gigi
Gigi juga termasuk band yang sering gonta-ganti personel. Saat merilis album petama, Angan, personelnya adalah: Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bas), Baron (gitar), dan Ronald (drum). Kemudian Gigi ompong. Baron cabut karena mesti kuliah ke Amerika. Lalu, Thomas keluar sukarela karena kecanduan drugs. Thomas lalu digantikan Opet. Tapi Ronald, yang merasa soulmate Thomas, kemudian minta cabut. Ronald keluar dan digantikan Budhi Haryono. Ternyata itu belum formasi final. Opet keluar, tapi minta yang menggantikannya harus Thomas. Thomas-pun masuk lagi. Terakhir, Budhi minta break. Posisinya digantikan Gusti Hendy. Pada kami, Armand pernah berujar, “Saya sih maunya ini formasi terakhir. Soalnya capek dan perih kalau terus berganti-ganti pasangan.”
# 2. Dewa 19
Kalau band yang ini tak hanya gonta-ganti personel, tapi juga ganti nama. Semula namanya Dewa 19, lalu jadi Dewa saja, dan sekarang balik lagi jadi Dewa 19. Soal gonta-gonti personel yang paling fenomenal tentu saat vokalisnya, Ari Lasso pada 1998. Vokal Ari memberi warna tersendiri pada band ini. Karenanya, tindakan pentolan band ini, Ahmad Dhani mendepak Ari tergolong sangat berani. Kemudian, Dhani juga mendepak Erwin, sang bassist dan Wong Aksan, sang drummer. Dhani kemudian memilih Elfonda Maekel alias Once sebagai pengganti Ari. Konon, untuk menggembleng Once, Dhani harus memvakumkan Dewa selama 2 tahun. Dan jerih payahnya terbayar. Once mampu memberi warna tersendiri pada lagu-lagu Dewa (Dewa 19).
# 1. Slank
Buat kami, juaranya adalah Slank. Tidak tanggung-tanggung, pada 1997, dua personel Slank (Bimbim dan Kaka) memecat tiga anggota band sekaligus (Bongky, Indra, dan Pay). Menurut Bimbim, kurangnya loyalitas dan kedisiplinan jadi alasan utama pemecatan itu. Hebatnya—ini yang membuat Slank pantas jadi jawara—meski resminya hanya berdua, Slank mampu menelurkan album ke-6, Lagi Sedih. Memang dibantu additional player, Ivanka (bas) dan Reynold (gitar). Ivanka kemudian direkrut jadi personel tetap. Biar lengkap, Slank lantas merekrut dua orang lagi, Abdee (gitar) dan Ridho (gitar). Formasi ini bertahan hingga kini.
dan itulah kespuluh band . jadi, kita dapat ambil kesimpulan bahwa band dapat memecat personilnya masing" . dan itulah band. hanya membutuhkan KEKOMPAKAN dan tujuan untuk maju bersama . sekian, TERIMAKASIH ......
4 faktor penyebab bubarnya sebuah band
4 faktor penyebab bubarnya sebuah band ...
ini ada beberapa contoh penyebab band itu BUBAR friend. mungkin ada lebih dari 4 faktor ini. dan bahkan ada yang lebih dari 10 masalah ....
Kesuksesan sebuah band seringkali ditentukan oleh faktor-faktor kebetulan seperti timing yang pas, musik yang sedang trend, wajah personelnya yang rupawan. Faktanya, anda mungkin tidak seberuntung mereka. Paradigma ”contohlah band sukses apabila anda ingin sukses” seringkali hanya melahirkan band plagiat yang mengaku ”terinspirasi” idolanya. Untuk menjadi sukses, pertama-tama sebuah band harus menjaga keutuhannya, dan hal ini tentu saja tidak mudah. Oleh sebab itu, lebih bijak apabila kita mempelajari faktor-faktor penyebab bubarnya sebuah band agar kita terhindar dari kesalahan yang sama
1. Tidak ada kesepakatan konsep musik
Kebanyakan band bermula dari proyek iseng yang lama-lama menjadi serius, kemudian timbul konflik antar personel tentang konsep musik. Hal ini dapat dmaklumi, dengan makin beragamnya jenis musik, sulit sekali menemukan personel yang mempunyai kesamaan selera dan latar belakang musik. Mencoba memuaskan semua dengan cara memadukan unsur dari musik favorit dari setiap personel malah hanya akan menghasilkan kegagalan yang menyakitkan (coba saja anda bayangkan paduan reggae, metal, jazz, dan disco dalam satu lagu).
Konflik ini bisa dihindari apabila ada kesepakatan dari awal tentang visi dan misi masing-masing personel. Seiring berjalannya waktu konsep musik bisa berubah, apabila itu terjadi, anda perlu membaca faktor berikutnya.
2. Konflik Kepemimpinan
Apakah mungkin lima orang mengendalikan satu mobil? Pada kenyataannya, kesetaraan pada suatu band bisa dikatakan sebagai hal yang mustahil, biasanya ada 1 atau 2 orang yang menonjol. Karena perbedaan selera dan latar belakang di atas, tidak mungkin setiap personel puas 100% secara musikal. Harus ada seseorang yang berperan dominan dalam mengambil keputusan dan harus ada pihak yang mau berkompromi. Biasanya seorang pemimpin band adalah orang yang paling dipercaya, paling punya passion terhadap band dan seringkali, mereka adalah pencipta lagu utama dari band. Konflik ini juga yang menyulut pertengkaran antara John Lennon dan Paul McCartney yang berujung bubarnya The Beatles.
Don Henley dari The Eagles merangkumnya dengan sangat baik, ”Sebuah band tidak bisa menjadi demokrasi, semua band terhebat dipimpin 1-2 orang”.
3. Money Honey
Uang adalah masalah sensitif yang bisa menghancurkan sebuah band, bahkan persahabatan. Apabila anda bermain musik hanya sebagai hobi, mungkin hal ini bukanlah masalah besar. Sebaliknya, apabila band anda semakin serius hubungan antar personel band bukan lagi hanya sebagai teman, tetapi juga sebagai rekan bisnis.
Perubahan cara pandang dari teman ke rekan bisnis ini harus disadari oleh semua band, karena semua industri, termasuk industri musik, adalah sektor formal yang sama sekali berbeda dengan pertemanan biasa. Oleh sebab itu anda harus bersikap lebih profesional soal pembagian uang dari awal. Soal pembagian keuntungan, pada awalnya kebanyakan band amatir menganut prinsip ”adil=sama rata”. Namun tentu saja peran tiap personel harus dijadikan pertimbangan dalam menentukan arti kata ”adil”.
Sebagai pedoman, biasanya penulis lagu menerima lebih banyak dari personel lain karena faktanya, tidak semua orang bisa menulis lagu sehingga kemampuan ini layak dihargai lebih. Persentasinya sangat bervariasi, tergantung dari kesepakatan antar personel. Apabila terikat kontrak dengan suatu perusahaan, bisa dipastikan penulis lagu akan menerima royalti lebih. Bahkan pada kasus tertentu seperti Ringback tone, secara hukum, hanya penulis lagu yang akan menerima royalti.
Untuk band-band yang baru mulai, satu hal yang sering luput dari perhatian adalah soal transportasi. Setiap manggung, band membutuhkan mobil untuk mengangkut peralatan menuju ke venue. Giliran mobil siapa yang akan digunakan dan perhitungan ongkos transport adalah 2 hal yang sering menimbulkan pertengkaran. Sebaiknya hal ini dimasukkan ke dalam daftar pertimbangan pembagian keuntungan.
4. Kehilangan Fokus
Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi sebuah band untuk menjadi sukses. Di dalam prosesnya, rasa jenuh dan putus asa seringkali menghinggapi tiap personel. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya target sehingga band menjadi terlalu santai dan melupakan tujuan awal mereka. Seperti sebuah perusahaan, band membutuhkan target baik jangka pendek maupun panjang, hal ini sangat penting untuk mengukur perkembangan sebuah band. Tetapkan target yang bisa dicapai dan masuk akal seperti menulis 1 lagu setiap bulan, memiliki 4 demo baru sebelum akhir tahun, dsb. Tercapainya target akan menimbulkan perasaan berhasil pada band yang mampu mengusir rasa jenuh dan putus asa.
Dalam jangka waktu itu juga banyak hal yang terjadi seperti masuk kuliah, mulai bekerja atau perkawinan. Hal-hal ini bisa mempengaruhi skala prioritas tiap personil band. Mungkin saja setelah bekerja, personel tidak lagi menempatkan band sebagai prioritas utama, hal ini berdampak pada menurunnya semangat personel lain. Oleh sebab itu, setiap ada peristiwa seperti ini, sebaiknya skala prioritas dibicarakan kembali oleh personel yang bersangkutan. Apabila tidak berhasil menemukan kompromi, mungkin pergantian personel adalah pilihan terbaik bagi keutuhan band
jadi gimana ? PERTAHANKAN band kalian! karena setiap masing" band mempunyai exsistensi sendiri. jangan hanya beberapa tahun usahakan bertahun - tahun bahkan berpuluh tahun. contoh simple:
1.) ROLLING STONES. band ini hingga saat ini masih eksis di dunia hiburan music DUNIA. inilah salah satu contoh band yang sanggup mempertahankan EXSISITENSInya.
Langganan:
Postingan (Atom)